Pages

Rabu, 28 Maret 2012

Ullen Sentalu

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan sebuah petuah yang cukup terkenal dalam bahasa Jawa ulating blencong sejatine tatarane lumaku—terjemahan kasarnya pelita kehidupan. [http://fplh.wordpress.com/2008/01/18/1000-kisah-jawa-di-ullen-sentalu/

Ullen Sentalu ini merupakan museum yang dimiliki oleh swasta [keluarga Haryono] berisi berbagai peninggalan dan foto serta lukisan dari para keluarga kerajaan baik Kasultanan Jogja maupun Kasunanan Solo. Terletak di Kaliurang dan agak mencil karena tertutup rimbunan pepohonan. Tiket masuknya cukup murah Rp25.000 per orang sudah termasuk minuman hangat peningkat stamina dan guide yang akan menemani kita selama menyusuri museum ini. Jika anda masih pelajar/mahasiswa, tiket masuk bisa lebih murah lagi. Cukup dengan Rp15.000 sajaa. Untuk kaum mancanegara Rp50.000 [kalo ga salah]. Lumayaaaan, nambah pengetahuan karena guide ini akan menceritakan asal muasal setiap benda yang ada di museum tersebut.

Saya sama si pacar saat itu penasaran dengan keberadaan museum ini. Lebih dari 4 tahun di Jogja kok ya belum afdol rasanya jika belum pernah berkunjung ke Ullen Sentalu. Akhirnya, kami berdua berangkat deh dari kosan saya menuju Kaliurang bersama mas supra (motor kesayangan saya), hihihi. Sampai disana, sudah ada satu keluarga yang juga akan menikmati suasana museum ini. Yah, saya ga bisa berduaan deh #pppfffttt. Anyway, selama muter-muter di museum ga boleh tuh ada yang ambil foto atau gambar secara digital atau analog. Cuma beberapa spot aja yang boleh dijadikan area foto. Mungkin untuk menjaga barang-barang peninggalan juga yah.

Ada banyak hal yang menarik disini. Mulai dari seorang Raja yang punya istri 40, Raja yang rela menggemukkan badannya hanya agar pin penghargaan (yang memang jumlahnya sangat banyak) dapat disematkan di bajunya, serta kisah cinta seorang putri yang harus berpisah dari kekasih hati hingga 10 tahun. Ada pula putri yang punya hobi berkuda, berenang dan main tenis. Jarang-jarang lho ada putri keraton yang punya hobi agak "maskulin" seperti itu.  Kita juga diberikan banyak pengetahuan tentang batik dan motifnya yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Menarik kan? J Memang sebagian besar dari museum ini berkisah tentang wanita atau putri-putri jawa. Kecantikannya, keahliannya dalam mendesain pakaian, kemolekan tubuhnya dalam menari, dan masih banyak lagi. 

Ga akan seru kalo diceritain semua disini. Yang pasti, kalo punya kesempatan datang ke Jogja, jangan lupa untuk mengunjungi museum ini yah!






pintu masuk

0 komentar:

Posting Komentar